Senin, 24 Agustus 2015

Sumber Daya Alam

A. Potensi Umum

1. Luas Daerah

No Potensi Luas (Ha)
Tanah Sawa
1 Sawah Irigasi Tekhnis 50.25 ha
2 Sawah Irigasi 1/2 Tekhnis 30 ha
3 Sawah Tadah Hujan 27 ha
Tanah Kering
1 Tegal/ Ladang 85,38 ha
2 Pemukiman 50 ha
Tanah Basah
1 Tanah Rawa 0 ha
2 Pasang Surut 0 ha
3 Tanah Perkebunan 0 ha
4 Tanah Perkebunan Rakyat 0 ha
5 Tanah Perkebunan Negara 0 ha
6 Tanah Perkebunan Swasta 0 ha
Tanah Fasilitas Umum
1 Kas Desa 16 ha
2 Lapangan 1,42 ha
3 Perkantoran Pemerintahan 0,5 ha
4 Lainya 30,5 ha
Tanah Hutan
1 Hutan Lindung 0 ha
2 Hutan Produksi 0 ha
3 Hutan Konservasi 0 ha

2. Orbitasi

No Orbitasi Jarak Tempuh Waktu
1 Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat 10 Km 10 Jam
2 Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten terdekat 58 Km 1,5 Jam

3. Iklim

1 Curah hujan Mm
2 Jumlah bulan hujan 6 bulan
3 Suhu rata-rata harian 26 derajat celcius
4 Tinggi tempat Mdl
5 Bentang wilayah Lereng gunung

B. Pertanian

1. Tanaman Pangan

Luas Tanam Menurut Komoditas Tahun 2014
No Tanaman Luas(ha) Hasil(ton)
1 Jagung 5 ha 7 ton/ha
2 Kacang Kedelai 0 ha 0 ton/ ha
3 Kacang Panjang 20 ha 4 ton/ha
4 Padi ladang 0,5 ha 1 ton/ha
5 Ubi Kayu 2 ha 10 ton/ha
6 Ubi Jalar 3 ha 10 ton/ha
7 Cabe 0,5 ha 2 ton/ha
8 Bawang Putih 0,5 ha 0 ton/ha
9 Bawang Merang 0 ha 0 ton/ha
10 Tomat 0,1 ha 1 ton/ha
11 Sawi 0,1 ha 0,5 ton/ha
12 Kentang 0 ha 0 ton/ha
13 Mentimun 0,2 ha 0 ton/ ha
14 Kubis 0 ha 0 ton/ha

Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

1 Jumlah rumah tangga memiliki tanah pertanian 170 RTP
2 Tidak Memiliki 100 RTP
3 Memiliki kurang dari 0.5 ha 100 RTP
4 Memiliki kurang dari 0.5 ha 50 RTP
5 Memiliki lebih dari 1.0 ha 20 RTP
Jumlah total rumah tangga petani 270 RTP

Jenis Komoditas Buah-Buahan yang Dibudidayakan

No Tanaman Luas(ha) Hasil(ton)
1 Jeruk 0 ha 0 ton/ha
2 Alpukat 0 ha 0 ton/ha
3 Mangga 0,5 ha 1 ton/ha
4 Rambutan 0,5 ha 1 ton/ha
5 Manggis 0 ha 0 ton/ha
6 Salak 0 ha 0 ton/ha
7 Apel 0 ha 0 ton/ha
8 Pepaya 0,2 ha 0,5 ton/ha
9 Belimbing 0 ha 0 ton/ha
10 Sawo 0 ha 0 ton/ha
11 Duku 0 ha 0 ton/ha
12 Durian 0,5 ha 2 ton/ha
13 Kokosan 0 ha 0 ton/ha
14 Nanas 0,5 ha 2 ton/ha
15 Melon 0 ha 0 ton/ha
16 Pisang 0,5 ha 0,1 ton/ha
17 Lengkeng 0,1 ha 0 ton/ha

C. Perkebunan

Luas dan Hasil Menurut Jenis

No Tanaman Luas(ha) Hasil(ton)
1 Kelapa 2 ha 5 ton/ha
2 Kopi 0,5 ha 5 ton/ha
3 Cengkeh 0,4 ha 4 ton/ha

D. Peternakan

1. Jenis Populasi Ternak

No Ternak Jumlah
1 Sapi 53 Ekor
2 Kerbau 37 Ekor
3 Ayam 3,500 Ekor
4 Bebek 650 Ekor
5 Kelinci 60 Ekor
6 Kambing 80 Ekor

2. Produksi Peternakan

No Produksi Jumlah
1 Susu 23.520 L/th
2 Telur 4.480 kg/ th
3 Daging g/th

3. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak

No Lahan Jumlah
1 Tanaman pakan ternak (rumput gakah dll) 1 ha
2 Produksi hijauan pakan ternak 0 ton/ha
3 Lahan gembalaan 2 ha

Sejarah Pemerintahan

      Pemerintahan Desa Karanggondang diawali sekitar abad ke 19 dengan ditandai adanya silsilah pemerintahan pada waktu itu sampai sekarang.Dan berawal dari sebuah cerita yang berbagai versi tentang asal – usul Desa Karanggondang.

      Konon pada jaman pemerintahan Mataram kuno ada seorang wali yang sedang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dan tidak sengaja singgahlah di sebuah tempat dan di situ ada batu besar sejenis karang yang tengahnya tumbuh sebatang pohon yang namanya pada waktu itu adalah pohon gondang . Dan karena anehnya itulah maka sang wali itu memberi nama desa itu ”Desa Karanggondang” yang sampai saat ini tetap lestari oleh masyarakat di Desa Kami yaitu Desa Karanggondang.

      Legenda / asal usul Desa Karanggondang dari beberapa nara sumber yang kami kumpulkan mempunyai ragam cerita yang dapat kami simpulkan sebagai berikut. Konon pada jaman pemerintahan Mataram Islam, pada saat perjuangan melawan penjajah Belanda tepatnya pada abad ke -19 Pada zaman perang Pangeran Diponegoro. Pada masa itu pemerintahan sudah ada yang menjadi kepala Desa yang pada masa itu di sebut Demang bernama Sastro rejo (1875-1910) dari kalangan rakyat biasa, setelah meninggal kepemimpinanya dilanjutkan oleh Sastro Prawiro rejo (1910-1945) Kemudian dilanjutkan lagi oleh Bapak Tarwidi setelah peristiwa G 30 S/PKI selama kurang lebih 3 tahun dan meninggal duania dilanjutkan oleh Bapak Mardjono (1968-1978) kemudian vacuum beberapa tahun. Sistem kepemimpinan sebelum Bapak Tarmidi dipilih secara turun temurun dan setelah itu ditetapkan dengan system penunjukan dari Kawedanan.

      Kemudian pemerintahan dipegang oleh YMT Bapak Yasmin (1980-1985) Setelah itu dilanjutkan oleh YMT Bapak Subandrio (1985-1988), dilanjutkan oleh Bapak Narno (1988-1990), kemudian dilanjutkan oleh Bapak Pasiono (1990-1993), kemudian YMT Bapak Yasmin Kembali (1993-1994) dilanjutkan oleh YMT Bapak Muryanto (1994-1997), Dan mulailah demokrasi rakyat dalam system pemilihan langsung oleh rakyat yaitu Bapak Yateman (1998-2012). dimana jaman berganti tahun berlalu,nama Karanggondang digunakan untuk memberi nama Desa ini dengan wilayah 3 Dusun dengan batas –batas sesuai adat – istiadat masyarakat.

Adapun silsilah kepala desa yang menjabat sesuai dengan sejarah di atas adalah sebagai berikut:

1 Demang Sastro rejo ( 1875 – 1910 )
2 Lurah Sastro Prawiro Rejo ( 1910 – 1945 )
3 Lurah Tarwidi ( 1945 – 1948 )
4 Lurah Mardjono ( 1968 – 1978 )
5 YMT Yasmin ( 1980 - 1985 )
6 YMT Subandrio ( 1985 – 1988 )
7 Kepala Desa Narno ( 1988 – 1990 )
8 Kepala Desa Pasiono ( 1990 – 1993 )
9 YMT Yasmin ( 1993 – 1994 )
10 Plt Muryanto ( 1994 – 1997 )
11 Kepala Desa Yateman ( 1999 – 2012 )
12 Kepala Desa Mardi ( 2013 – sampai sekarang )

Minggu, 23 Agustus 2015

Sejarah Pembangunan

      Mulai terbentuk pemerintahan dari kelurahan menjadi pemerintahan Desa pembangunan belum begitu banyak tersentuh, dengan luas wilayah 235,5 ha dan penduduk yang hanya sekitar 45 Kepala Keluarga pemerintahaan Desa masih kesulitan menggerakkan program pembangunan .

      Program pembangunan mulai dapat dirasakan semenjak pemerintahan dipimpin oleh Kepala Desa Mardjono periode 1968 -1978. Dengan luas wilayah yang sedemikian luasnya dan terbagi 3 Dusun dan jalan yang ada tidak lebih dari 2 km yang dapat dilalui kendaraan roda empat termasuk jembatan yang ada hanya jembatan darurat yang terbuat dari kayu ataupun bambu.

      Kemudian pada waktu itu jumlah penduduk sudah mendekati 300 jiwa , otomatis warga usia sekolah lumayan banyak. Namun sekolah Dasar umum belum mempunyai .

      Setelah terbentuk Kepemimpinan Kepala Desa yang baru yaitu Bapak Mardjono maka dimulailah pembangunan disegala bidang diantaranya :

  1. Pembangunan Kantor kepala Desa dan Balai Desa
  2. Pembangunan Gedung SD inpres
  3. Pembangunan Jalan Makadam di semua dusun lebar 2.5 m panjang 2km
  4. Pembangunan masjid yang dahulu hanya ada 1 buah menjadi 3 buah di tiap kedusunan
  5. Pembangunan gorong - gorong
  6. Pembangunan Tugu batas Desa

      Dengan pembangunan yang dimulai dari pemerintahan Kepala Desa Mardjono maka pembangunan terus berlanjut sampai pada pemerintahan yang dipimpin oleh kepala Desa selanjutnya. Apalagi dilanjutkan oleh masa Pemerintahan yang sampai sekarang, pembangunan dirasakan semakin pesat dikarenakan alokasi dana penunjang dari pemerintah semakin besar dan juga di bantu oleh partisipasi dan swadaya masyarakat yang tinggi atas keinginanya dalam hal pembangunan.

      Diantara yang dilakukan dalam pemerintahan Kepala Desa kemarin yaitu Bapak Yateman antara lain:

  1. Pembangunan Aspalisasi disemua jalan dusun
  2. Rehab Kantor Kepala Desa dan Balai Desa
  3. Pembangunan Polindes
  4. Pembangunan Sarana air bersih
  5. Pembangunan Pavingisasi dan betonisasi jalan lingkungan RT
  6. Pembangunan Talud dan drainase
  7. Rehab masjid dan mushola
  8. Pembangunan Bendungan (canggal)
  9. Pembangunan rabat beton
  10. Dll

      Pembangunan disegala bidang pada pemerintahan ini sudah dapat dibilang baik , walaupun masih banyak pembangunan yang mesti harus di benahi dan dirawat. Ke depan Desa Karanggondang mestinya harus mempunyai tatanan sosial budaya, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur yang jauh lebih baik sesuai dengan Visi dan Misi Desa Karanggondang Untuk itu perlu acuan bersama untuk mencapai tujuan berupa RPJMDesa Karanggondang.

      Sejarah desa merupakan satu hal yang tidak dapat dipungkiri yang membentuk Desa Karanggondang Sebagaimana kondisi saat ini.

      Kondisi yang dialami Desa Karanggondang, telah mencapai perkembangan di berbagai sector, secara singkat dapat disebutkan :

  1. Bidang Sarana Prasarana ( Pembangunan Jalan / Jembatan Talud )
  2. Bidang Ekonomi dan Pertanian ( Jalut , Jitut )
  3. Bidang Pendidikan ( PAUD , TK , , SD, KF )
  4. Bidang Kesehatan ( Pukesmas Pembantu , PKD , Posyandu )
  5. Bidang Keagamaan ( Masjid , Musholla , TPA )

      Perkembangan diatas dapat dikatakan kekuatan / potensi desa untuk maju dan dukungan dalam mengatasi permasalah-permasalah yang dihadapi desa. Dalam setiap perkembangan pasti ada hambatan dan tantangan atau dampak dari perkembangan itu sendiri. Adapun masalah-masalah yang dihadapi desa saat ini adalah :

  1. Tingkat Sumber Daya Manusia ( SDM ) masih rendah
  2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang
  3. Tingkat Swadaya yang masih minim
  4. Budaya hidup sehat masih belum dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
  5. Rata – rata penghasilan penduduk desa adalah petani namun luas tanah garapan kurang memadai

      Berdasarkan sejarah, kekuatan dan kelemahan yang ada sebagaimana tersebut diatas, desa memiliki harapan dan cita-cita kedepan sebagai desa yang Mandiri , Tertib , Adil , Aman dan Sejahtera.

      Oleh karena itu perlu arah dan alur yang jelas untuk sampai kepada tujuan tersebut. Maka Penyusunan dokumen RPJMDes ini mendesak dan penting bagi laju perkembangan desa kedepan yang lebih baik, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyusunan RPJMDes dilakukan berdasarkan partisipasi segenap pihak yang sedapat mungkin dilibatkan untuk dapat memotret kondisi desa seakurat mungkin dan merumuskan dan memprioritaskan tindakan dalam pembangunan terencana, sebagaimana maksud dan tujuan disusunya RPJMDes. Sejarah desa akan membuktikan dan mencatat sejauhmana konsistensi upaya dan capaian pembangunan berdasarkan dokumen RPJMDes yang disusun ini.

Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

No Nama Jabatan
1 Paidi Ketua
2 Edi Santoso Sekertaris
3 Salim Bendahara

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Periode 2013-2018

No Nama Jabatan
1 Priyadi Ketua
2 Sabar Sekertaris
3 Salimin Bendahara
4 Muh. Soni Anggota
5 Sungkowo Anggota
6 Parji Anggota
7 Tri Nuryanto Anggota

Rabu, 19 Agustus 2015

Pohon Bambu, potensi alam Desa Karanggondang


Pohon bambu yang tumbuh subur di Desa Karanggondang, menjadikannya sebagai salah satu potensi dari Desa Karanggondang yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Karanggondang.

Wilayah Desa Karanggondang


A. Gambaran Umum

      Desa Karanggondang adalah salah satu dari 17 Desa di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, secara geografis sangat mendukung penghubung antar desa untuk menuju ke pusat perekonomian ( Kota Salatiga ) maupun pusat pemerintahan di Kecamatan Pabelan. Desa Karanggondang termasuk dalam daftar klasifikasi desa Swasembada tetapi kemampuan masyarakatnya tergolong klasifikasi Sumber Daya Manusianya (SDM ) masih sangat tertinggal. Seiring dengan predikatnya sebagai desa Swasembada sangat jelaslah kondisi hingga sekarang ini terutama disektor ekonomi, perkembangan pembangunan di desa Karanggondang mengalami banyak hambatan dan terseok-seok pertumbuhan kemajuannya sangat lamban. Permasalahan kemiskinan ini banyak disebabkan oleh factor keadaan alamiah dan struktur sosial.
      Desa Karanggondang terletak di lereng kaki gunung Telomoyo dan Merbabu yang mempunyai struktur tanah yang miring, sebagian besar memiliki kondisi alam yang kurang mendukung untuk percepatan kemajuan terutama disektor pertanian. Hal ini dikarenakan kualitas tanah kurang sumbur banyak kandungan bebatuan dan sumber air menggantungkan saat musim hujan.
      Selain kondisi sisi alamnya yang keras juga struktur social Desa Karanggondang sangat memperhatinkan dampak dari ketidakmapanan ekonomi karena lemahnya infra struktur termasuk akses ekonomi sangat jauh dari kota dan cukup sulit dijangkau , akses pendidikan hanya memilki 1. gedung SD yang kondisi fisiknya sudah lumayan, infrastruktur seperti jalan poros desa masih ada kontruksi tatanan batu sederhana dan becek diwaktu musim hujan sehingga sulit untuk dilalui baik jalan kaki apalagi kendaraan.

B. Kondisi Geografis

1. Nama Wilayah
Nama Desa : Karanggondang
Nama Kecamatan : Pabelan
Nama Kabupaten : Semarang
Nama Profinsi : Jawa Tengah
2. Batas-Batas Wilayah
Sebelah Timur : Desa Segiri
Sebelah Barat : Desa Sukoharjo
Sebelah Selatan : Desa Sumberejo
Sebelah Utara : Desa Bendungan
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : 4 Km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : 38 Km
3. Luas Wilayah
Luas wilayan Desa : 235,5
Wilayah desa terbagi menjadi : 3 Dusun
Nama Dusun / Kaling 1 : Karanggondang
Nama Dusun / Kaling 2 : Tompak
Nama Dusun / Kaling 3 : Singkil
4. Penggunaa lahan
Tanah Sawah : 74 Ha
Irigasi 1/2 Teknis : 15 Ha
Tanah Perkebunan : 14,59 Ha
Tadah Hujan : 54 Ha
Tanah Fasilitas Umum : 2,5 Ha
Tempat Ibadah : 0,08 Ha
Sekolahan : 0,075 Ha
Permukiman : 70,674 Ha
Perkantoran Pemerintahan : 0,14 Ha
Lainya : 4,5 Ha
5. Topografis
Ketinggian Tempat : 215 meter dari permukaan laut
Kondisi Tanah : Baik
Potensi Tanah : Pertanian
Bentang Wilayah : Berbukit
Curah Hujan : 10 mm/th, 6 bulan
Suhu Rata-Rata Harian : 22 derajat celcius
6. Penggunaan Lahan dan Produksi Rata-Rata Pertahun
Pertanian : 15 Ha
Perkebunan : 2,9 Ha
Peternakan : 0,9 Ha
Luasan / Produksi : 29 ton/th
Luasan / Produksi : 14 ton/th
Luasan / Produksi : 1118 ekor
Desa Karanggondang Pabelan - Semarang
KKN UNDIP TIM II 2015